Selasa, 15 Februari 2011

Masjid Jami’ Nurul Huda, Rengas Bandung

Kubah kuning Masjid Nurul Huda Rengas Bandung di ujung atap limasnya yang bertingkat tingkat 

Alamat dan Lokasi Masjid

Masjid Jami' Nurul Huda Rengas Bandung
Jl. H. Ali Jamri. Kampung Rengas Bandung RT 01/05
Desa Karang Sambung, Kecamatan Kedung Waringin
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat


Meski namanya ada kata ‘Bandung’-nya, namun letak nya jauuh banget deh dari kota Bandung. Dari stasiun Kereta Api Lemah Abang (Cikarang Utara) kurang lebih 15~20 menit ke arah Karawang. Masjid nya agak masuk sedikit di dalam gang (Jl. H. Ali Jamri). Di depan gang dipasang gerbang dengan ornamen kubah masjid bertuliskan Yayasan Nurul Huda. Letaknya disebelah kiri jalan utama menuju Karawang tak lama setelah melewati gedung KPUD kabupaten Bekasi dan tak terlalu sulit untuk menemukan lokasi masjid ini. 

Gerbang di gang menuju masjid
Masjid Jami’ Nurul Huda Rengas Bandung ini berada di bawah pengelolaan Yayasan Nurul Huda, yang juga mengelola Majelis Ta’lim, Madrasah Ibtida’iyah dan Diniyah (SLTP Islam Nurul Huda) di lokasi yang sama. Gedung madrasah yang dikelola Yayasan Nurul Huda ini, persis berada berseberangan dengan Masjid Jami’ Nurul Huda.

Aksen khas Masjid Indonesia jelas terlihat di masjid ini dari bentuk atap bersusunnya.
Masjid Nurul Huda Rengas Bandung dibangun dengan arsitektur tradisonal khas Indonesia. Dengan atap berundak undak bersusun tiga ditopang empat sokoguru dibagian tengah masjid.  Dua susun atap limas di bagian atas dibuat jauh lebih kecil dari atap utama masjid menghadirkan nuansa bangunan seperti bangunan candi dengan struktur berundak undak.

Bangunan menaranya juga dibangun berundak undak seperti halnya bangunan atapnya. di ujung menara juga ditempatkan ornamen bulan sabit, di bagian bawah bangunan menara ini terdapat beduk berukuran cukup besar.
Di susunan atap paling atas dipasang kubah masjid berbentuk bawang dengan warna kuning emas, Di bagian puncak atap tertinggi dipasang asma Allah dan bulan sabit sekaligus. Kubah bawang warna kuning emas dengan ukuran lebih kecil juga dipasang di puncak menara. Menara masjid juga dibuat berundak undak, undakan terbawah dengan ukuran terbesar dan mengerucut hingga ke puncak. Dibagian bawah menara ini ditempatkan beduk atau tambur dalam bahasa Melayu, dengan ukuran cukup besar.  

Mimbar dan lampu gantung masjid Nurul Huda
Mimbar masjid dibuat dari kayu berukir. Sangat indah. Mimbar di masjid ini dilengkapi dengan podium, bukan jenis mimbar khatib yang hanya berbentuk tangga tanpa podium. Di sudut kanan depan masjid terdapat jam berukuran besar juga dari bahan kayu. Halaman masjid ini tidak terlalu besar dan sudah dipasang kanopi untuk menampung jemaah di hari jum’at. Ada sedikit ruang disamping kiri masjid (sisi selatan) yang dapat dipakai untuk tempat parkir. [re-freshed 28/4/2016].

Bangunan utama, kanopi, dan menara
Pintu utama masjid dan bagian dalam masjid
Madrasah Nurul Huda, lokasinya tepat diseberang Masjid Nurul Huda Rengas Bandung ini.
-----------------------

Artikel Terkait :


Senin, 14 Februari 2011

Masjid Al-Ama, Ciater

Masjid Al-Ama

Lokasi Masjid Al-Ama

Kawasan wisata Sari Ater
Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat

Masjid Al-Ama yang kini berdiri dibangun tahun 2009 yang lalu. Sebelumnya ditempat yang sama sudah berdiri masjid dengan nama yang sama tapi berupa bangunan masjid berupa bangunan tradisional khas priangan. Bangungan masjid dengan dinding bambu dilengkapi dengan kanopi permanent.



Tahun 2009 lalu masjid ini di bangun oleh pengelola kawasan menjadi masjid yang kini kita lihat. Keseluruhan dinding diganti dengan beton. Lantai masjid di tutup dengan kayu untuk memberikan kehangatan kepada jemaah masjid dari udara dingin kawasan tersebut.

Ba'da Asyar di Masjid Al-Ama
Masjid ini tampak begitu indah ditengah kabut. Photo di atas ini di rekam sejenak setelah sholat asyar. Kabut di bagian latar memberikan nuansa pegunungan yang khas dan alami. Kawasan wisata ini memang cukup menarik. Letaknya diketinggian memberikan hawa sejuk. Sampai sampai air wudhu yang mengalir dari keranpun terasa dingin menusuk. Di dinginnya udara Subang itu justru hadir pemandian air panas yang menjadi objek wisata andalan kawasan ini.

Masjid ditengah kabut senja
Masjid Al-Ama dibangun dengan memadukan masjid tradisional Indonesia dengan atap limas khas tanah air, ditambah dengan tiga kubah beton di atap masjid. Perpaduan yang cukup menarik. Jendela kaca masjid dipasang merata di sisi kanan dan kiri masjid. Lantai masjid menggunakan panel kayu untuk mengurangi rasa dingin di telapak kaki.

Bagi anda yang terlanjur menggunakan celana pendek, jangan khawatir karena masjid ini juga menyediakan sarung bersih untuk jemaah laki laki yang terlipat rapi dalam lemari kaca kecil tanpa kunci di samping pintu masuk utama untuk jemaah laki laki laki. Pintu masuk untuk jemaah laki laki ada di sebelah kanan atau sisi selatan masjid dan pintu untuk jemaah wanita ada disisi utara.

Dua pengunjung cilik di depan masjid Al-Ama
Lokasi masjid yang berada di ketinggian pegunungan memberikan kekhusu’an tersendiri sholat di masjid ini. Suasana tenang dan sejuk tak akan ditemukan di masjid yang tak bukan di lokasi pegungunan seperti masjid ini.

Kolam di depan masjin ini sudah ada sejak masjid masih berbentuk masjid bambu, ikan mas yang dipelihara disana sudah tumbuh cukup besar, beberapa pengunjung terutama anak anak cukup asik memberikan pakan untuk ikan ikan hias ini.

So, bila sedang berkunjung ke kawasan wisata yang satu ini jangan bingun untuk mencari tempat sholat. Petugas disana cukup  ramah untuk menunjukkan lokasi masjid ini.

Foto foto Masjid Al-Ama

Dua kolam ikan di depan masjid Al-Ama
Interior Masjid Al-Ama
Teras Selatan Masjid Al-Ama
DUA KUBAH ; Kubah Limas dan Kubah Blendok
Tempat wudhu jemaah pria
Sisi depan (Barat) masjid Al-Ama

Minggu, 06 Februari 2011

Masjid Jami’ At-Taqwa Pasir Konci, Cikarang Selatan

Masjid Jami' At-Taqwa Pasir Konci Kecamatan Cikarang Selatan, Kab. Bekasi

Alamat dan Lokasi Masjid

      Masjid Jami' At-Taqwa
      Desa Pasir Konci
      Kecamatan Cikarang Selatan
      Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. 

Dari jembatan layang di depan pintu tol cikarang barat / Lemah Abang, belok ke kiri ke arah lippo Cikarang, setelah jembatan tol ada gang kecil di sebelah kiri, sebelum jalan ke gema lapik. Masuk dan ikuti jalan tersebut kira kira dua ratus mereran, masjid At-Taqwa berada disebelah kiri jalan.

Jalan masuk menuju masjid ini hanya cukup untuk satu kendaraan roda empat. Pada saat berpapasan salah satu harus mengalah dengan menepi untuk memberi ruang yang cukup untuk masing masing kendaraan agar bisa lewat.




Pembangunan masjid At-Taqwa

Berdasarkan prasasti yang dipasang di tembok utara sisi sebelah dalam masjid disebutkan bahwa masjid At-Taqwa pasir Konci diresmikan pada tanggal 5 juli tahun 1995 oleh camat Lemah Abang Drs. H. Bachrunil Kusnadi. Pembangunan masjid didanai oleh masyarakat dan donator utama H. Kanan BHG.

Prasasti peresmian masjid
Masjid yang berada di pinggiran jalan tol Jakarta – Cikampek ruas cikarang – Karawang ini memang cukup luas. Dibangun dengan arsitektural khas Indonesia. Empat sokoguru penyanggah masjid dibuat persegi empat kokoh dan menjulang di tengah masjid. Seluruh halaman ditutup dengan paving blok di rindangi oleh pepohonan yang menghijau. Atap masjid  berbentuk atap limas bersusun tiga dengan ornament bulan sabit allumunium di puncak atap tertinggi.

Seperti kebanyakan masjid tradisional khas Indonesia, masjid Jami At-Taqwa Pasir Konci ini pun tidak dilengkapi dengan menara masjid. pengeras suara untuk panggilan azan dipasang di celah antara atap limas teratas dan limas ke dua.

Dua gerbang masjid ditutup di bukan jam sholat, dan tentu saja di buka lebar saat waktu sholat tiba. Tempat wudhlu tersedia di dua sisi masjid. Sementara halaman depan (sisi timur masjid cukup luas untuk menampung jemaah yang sewaktu waktu meluber ke halaman masjid di waktu waktu tertentu termasuk perayaan hari hari besar Islam.

Di sisi selatan masjid atau di sisi jalan raya terdapat kantor Remaja Masjid At-taqwa tempat berkumpulnya remaja masjid pasir konci dalam kegiatan kepemudaan masjid dan beragam kegiatannya.

belajar mengaji selepas magrib
Ba’da magrib, seperti kebanyakan masjid lain nya di masjid At-Taqwa inipun diramaikan oleh anak anak yang belajar mengaji di teras masjid sisi timur. Belajar mengaji di udara terbuka dan juga tentunya agar tak mengganggu jemaah yang masih berzikir di dalam masjid menunggu waktu sholat Isya tiba.

Dewan Kemakmuran Masjid

Di sisi pintu utama sebelah timur masjid di pampang dua lembar pengumuman yang terdiri dari Struktur Organisasi DKM Masjid Jami At-Taqwa. Di struktur tersebut di jelaskan bahwa keputusan tertinggi berada di musyarawah DKM. Musyawarah DKM sudah menetapkan pengurus DKM masa bakti tahun 2011-2016 di ketuai oleh Bp. R. Baehaqi Rusli di dampingi oleh Dewan Syuro yang diketuai oleh Bp. H. Iyong Rojali berikut 9 orang anggota dewan syuro, juga di dampingi oleh Dewan Pengawas Syariah yang diketuai oleh Ust. Adang Firdaus, S.Ag serta 4 orang Anggota.

Puncak atap masjid At-Taqwa Pasir Konci
DKM At-Taqwa juga dilengkapi dengan tiga bidan kerja masing masing bidang rumah tangga, bidang Sosial Masyarakat dan Bidang Pendidikan dan kajian Ilmu. Masing masing bidang tersebut membawahi beberapa seksi. Total keseluruhan ada 9 seksi kerja di masjid At-Taqwa ini termasuk seksi Remaja Masjid yang mengurusi kepemudaan, remaja dan anak anak Islam. (selengkapnya lihat di bagian bawah).

Madrasah Ibtidaiyah At-Taqwa

Hanya berselang satu rumah di sisi timur masjid, berdiri megah bangunan berlantai dua madrasah Ibtidaiyah dengan nama yang yang sama dengan nama masjid. Di jam sekolah, sekolah ini begitu ramai oleh murid murid madrasah yang setara dengan Sekolah Dasar Negeri itu.

Ruas jalan kecil pasir konci ini tembus ke jalan utama Cikarang – Cibarusah ke kali malang Cikarang tak jauh dari simpang jalan menuju ke kampong rawa sentul. Warga perumahan cikarang baru – Kota Jababeka cukup ramai yang memanfaatkan jalur ini untuk menuju ke kawasan Lippo Cikarang dan sekitarnya di pagi hari untuk menghindari kemacetan parah di sekitar pintu Tol Cikararng / Jembatan layang.

Foto Foto Masjid At-Taqwa Pasir Konci

Diantara rindangnya pepohonan
Gerbang Masjid Jami' At-Taqwa Pasir Konci
Masjid Jami' At-Taqwa Pasir Konci
Interior Masjid Jami' At-Taqwa Pasir Konci
Masjid Jami' At-Taqwa Pasir Konci

--------------------------------

Baca juga Artikel Masjid Masjid Cikarang Selatan Lain-nya



Selasa, 01 Februari 2011

Masjid Darul Khidmah Sidogiri (DKS) – Cikarang


Masjid Darul Khidmah Sidogiri di Cikarang, Kampung Pamahan, Cikarang Timur.


Alamat dan Lokasi Masjid

Masjid Darul Khidmah Sidogiri (DKS)
Kampung Pamahan
Desa Jatireja, Kecamatan Cikarang Timur
Kabupaten Bekasi 17550, Jawa Barat
Koordinat Geografi :  6°17'31.77" S 107°10'47.48" E

Masjid DKS ini berada di kampung Pamahan, Cikarang Timur. Lebih dekat diakses dari simpang Bapelkes Lemah Abang, melewati jalan simpangan menuju ke Kali Malang. Ada angkot (angkutan kota) yang rutin melewati rute tersebut dan melewati masjid ini.

Bagi anda yang tinggal di perumahan Cikarang Baru Sektor Graha Asri, masjid ini dapat di capai sekitar lima menit berkendara dari gerbang Graha Asri  ke arah pamahan/kali malang. Di Google maps dan Google Earth masjid ini masih belum eksis.




Masjid ini merupakan bagian dari program Darul Khidmah Sidogiri (DKS) di kawasan Cikarang. Sidogiri adalah pondok pesantren yang berpusat di Pasuruan, propinsi Jawa Timur. Alumni nya yang tersebar di wilayah Jabotabek kemudian sering melakukan silaturrahim antar sesama alumni pondok sampai kemudian berkeinginan membangun tempat permanen sebagai tempat pertemuan sekaligus sebagai bentuk bakti kepada masyarakat melalui jalur pendidikan agama gratis.

Ada tiga tempat yang semula menjadi alternatif pendirian DKS ini. Cikarang (pamahan), Karawang dan satu tempat lainnya. Sampai kemudian para sepuh ponpes Sidogiri memilih kampung Pamahan untuk pembangunan Darul Khidmah Sidogiri ini.

Nuansa Arsitektural Maroko sangat kental di masjid ini, dengan menara tinggi berdenah segi empat, ditambah dengan kubah besar di atap masjid serta lengkungan lengkungan jendela dan pintu. Pertama kali melihat masjid ini sempat mengira bahwa masjid ini dibangun oleh pemerintah Maroko, namun ternyata saya salah, karena ternyata dibangun oleh para alumni ponpes Sidogiri.
Tahun 2008 lalu pembangunan masjid di mulai di kampung Pamahan, dengan tujuan utama adalah memberikan pendidikan agama Islam bagi anak anak muslim warga sekitar secara gratis. Hasilnya kini 300-an anak anak hingga remaja setiap sore berkumpul di masjid ini mulai dari belajar mengaji hingga belajar tauhid.

Tak sebatas anak anak, kini ibu ibu sekitar masjid pun menikmati manfaatnya melalui pengajian khusus untuk ibu ibu di masjid ini yang diselenggarakan secara rutin tiap hari Sabtu, Ahad dan senin. Setidaknya 34 ibu ibu sudah bergabung dalam pengajian rutin ini.

Nuansa Maroko di kampung Pamahan ::: para santri ponpes sedang asik bercengkrama di teras masjid di sore hari sembari menunggu beduk magrib tiba.
Menurut Ustadz Faturrahman yang mengelola DKS Cikarang bersama 3 Ustadz muda lain nya. Masjid DKS ini juga akan dilengkapi dengan bangunan madrasah yang sedang dalam tahap konstruksi. Konstruksi baja untuk gedung madrasah sudah berdiri kokoh di sebelah timur masjid.  Di lokasi yang sama juga sudah dilengkapi dengan tempat tinggal untuk 4 Ustadz Muda pengelola DKS Cikarang ini.

Arsitektur Masjid

Ketika pertama kali melihat bangunan masjid ini sempat terbesit dugaan bahwa masjid ini dibangun dari sumbangan pemerintah atau donatur dari Maroko. Mengingat arsitekturalnya yang sangat kental dengan nuansa Maroko. Mulai dari menara segi empat ber ornamen, hingga kerawang diatas jendela dan pintu.

Interior Masjid dan suasana bakda Magrib
Tapi dugaan itu ternyata salah ketika berbincang dengan Ustadz Faturahamn di teras masjid bakda sholat Isya’, karena ternyata masjid ini dibangun dari dana yang dihimpun dari para alumni pondok pesantren Sidogiri.

Ukuran masjid ini memang tak terlalu luas. Empat sokoguru menjadi tiang penyanggah kubah utama. Bagian dalam kubah dilukis dengan nuansa langit biru lengkap dengan awan putihnya. Sementara sokogurunya di lukis dengan gaya retakan batu pualam. Lantai majid ditinggikan sekitar satu meter dari permukaan tanah disekitarnya.

para calon pemimpin ummat di masa depan ::: Inya Allah.
Sisi timur masjid dilengkapi dengan tangga lebar menuju masjid. Di sore hari menjelang magrib anak anak sanntri yang masih belia bercengkrama di tangga masjid ini sambil menunggu beduk magrib tiba. Suasana yang tentunya dirindukan oleh setiap orang tua muslim terhadap anak anak mereka, anak anak yang mencintai masjid, agama dan rosulnya, insya Alloh juga akan mencintai orang tua, saudara, bangsa dan negaranya. [update map 24-02-2020].

Sukses selalu untuk Ponpes Sidogiri.

--------------------------------

Baca juga Artikel Masjid Masjid Cikarang Timur Lain-nya


Masjid Jami’ Nurul Huda – Cilangkara

#Masjid_Masjid_di_kabupaten_Bekasi

Sisi utara Masjid Nurul Huda

Alamat & Lokasi Masjid Nurul Huda

Masjid Jami’ Nurul Huda Cilangkara
Kp. Cilangkara RT10/05
Jln. RH. Hasan Bondan. Desa Cilangkara
Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi
Jawa Barat

Dari SPBU di pasar Serang ada jalan masuk ke arah kampung Cicau’, mengikuti jalan ini tanpa belok akan sampai ke pertigaan jalan di kampung Cilangkara, ambil belokan ke kiri ke arah komplek pemkab Bekasi, masjid ini ada disebelah kanan jalan.


Singgah ke Masjid Nurul Huda Cilangkara

Sore pulang kerja, terjebak di kemacetan parah ruas jalan antara pasar sentral Lippo Cikarang hingga ke pasar Cibarusah, membuatku lebih memilih belok kekiri di persimpangan samping SPBU setelah pasar Serang. Melewati kawasan perbukitan terbuka daerah Cicau’, tempat mangkal anak anak muda menikmati matahari tenggelam disana.

Jalanan yang di cor beton mulai rusak, beberapa bagian bahkan rusak parah, amblas atau bahkan sudah kehilangan bekas beton nya sama sekali. Jalan lulus menikmati udara sore, sesekali ada truk melintas, harus extra hati hati dijalanan sempit dan berkelok.

sebelah kiri adalah kediaman Kang Isak yang dijadikan tempat anak anak belajar mengajai, tengah adalah masjid Nurul Huda, paling kanan adalah tempat wudhu hasil dari progam PNPM. 
Tiba di kampung Cilangkara ketika azan magrib mulai terdengar bersahut sahutan dari masjid ke masjid. di pertigaan lalu belok kiri setelah tanya tanya ke tukang sate yang mangkal disana ahirnya tiba di depan masjid Nurul Huda, ketika anak anak kecil sedang rebutan berwudhu sambil bercanda ria, sesekali mereka tertawa riang ketika cahaya blits kamera saku ku menerpa mereka.

Sedang dalam pembangunan

Masjid Nurul Huda kampung Cilangkara kini sedang dalam tahap pembangunan. Bentuk fisik masjid sudah terlihat kokoh, lantai dan dinding sudah dilapis keramik 60x60cm. Kubah dan sudah tebentuk. 4 sokoguru masjid penopang atap juga sudah rapi. Masjid ini kini masih membutuhkan dan cukup besar untuk menyelesaikan tahap ahir pembangunan. Finishing masjid tak cukup dengan hanya 10 atau 20 juta.

Interior ::: Meski belum sepenuhnya selesai karena masih butuh sentuhan ahir, namun kemegahan interior masjid ini sudah tampak jelas dengan empat sokoguru dari beton bundar menopang atap cornya tempat bediri megah kubah utama di tengah atap masjid.
Sholat magrib disini cukup tenang, di tengah kampung yang jauh dari kebisingan dan polusi, tenang dan nyaman. Masjid belum ada jendelanya masih terbuka, angin sore semilir masuk ke dalam, tak perlu kipas angin apalagi penyejuk udara. Sholat magrib dengan jemaah tiga shaf panjang, plus anak anak, cukup ramai untuk ukuran kampung yang jauh dari kawasan industri seperti Cilangkara.

Sudah 300 juta lebih (tepatnya Rp. 376.025.350) sudah dihabiskan untuk membangun masjid ini hingga tanggal 28 Januari 2011. Kas masjid ini pada tanggal tersebut Rp. 18.853.650. Tentunya masih banyak dana yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masjid ini hingga tuntas. Sejauh ini dana pembangunan masjid ini masih berasal dari swadaya masyarakat setempat.

Megah di bawah sinar temaram senja yang perlahan jatuh di Cilangkara
Meski tak jauh dari kantor Bupati Kabupaten Bekasi, aliran air PDAM belum sampai ke kampung ini. Air untuk keperluan masjid disuplai dari sumur pompa hasil program PNPM termasuk bangunan tempat wudhu di depan masjid. sementara di halaman depan masjid ada beberapa makam, mungkin makam para sepuh dan pendiri masjid.

Pengajian anak anak

Bakda magrib, puluhan anak anak sudah berkumpul di teras rumah Kang Isak yang bersebelahan dengan masjid, untuk belanjar mengaji. Bukan hanya sekedar belajar membaca Al-Qur’an, Kang Isak, ustadz muda ini juga memberikan pendidikan Tauhid untuk murid murid nya yang memenuhi teras rumah sederhananya ini saban malam bakda magrib tanpa harus membayar sepeserpun alias gratis. Sebuah pengabdian luar biasa di jaman serba uang ini masih ada yang mau merelakan waktu, tenaga dan ilmunya Lillahita’ala.

disisi depan masjid di dekat papan namanya itu ada beberapa makam muslim setempat
Beliau dibantu oleh beberapa anggota remaja masjid untuk mengajar mengaji bagi adik adik mereka di masjid ini. Satu diantaranya adalah kang Subur yang menemaniku sejak pertama tiba di masjid ini. Mahasiswa UIN Bandung ini memang sedang libur kuliah pulang ke kampungnya dan memanfaatkan waktu libur bergabung bersama beberapa rekan rekan remaja masjid membantu Kang Isak mengajar anak anak.

Melihat anak anak kecil ini mengaji jadi ingat kampung halaman nun jauh di pulau Sumatera sana. Dulu semasa kecil pun belajar mengajinya tak jauh berbeda dengan suasana ini. Guru ngaji yang tak bergaji padahal notabene menjadi ujung tombak bagi pembinaan generasi muda Islami di masa mendatang.

Semoga saja ketika suatu saat nanti aku singgah lagi ke Masjid ini. Masjid Nurul Huda Cilangkara sudah menjelma menjadi sebuah masjid yang megah dan makmur. Makmur masjidnya, makmur jemaahnya dan makmur pula masyarakat sekitanya. Amin.

Video Masjid Nurul Huda Cilangkara


Aktivitas anak anak Cilangkara belajar mengaji di teras rumah Kang Isak di samping masjid Nurul Huda Cilangkara.

Foto Foto Masjid Nurul Huda Cilangkara

Dari arah pintu timur
Sisi utara
Mari mengaji di teras rumah Kang Isak
Here's the Masjid, Mari Magriban