Rabu, 30 Mei 2012

Masjid Nurul Islam Pasimal Cikarang Baru

Masjid Nurul Islam Pasimal, Jababeka, Cikarang Baru

Masjid Nurul Islam
Jl. Kasuari Raya, Cikarang Baru, Desa Mekarmukti
Kecamatan Cikarang Utara, Kab. Bekasi
Jawa Barat 17530
GPS : 6°17'58.8"S 107°09'48.2"E

Tahun 1998 ketika pertama kali aku dan keluarga-ku menjadi warga Cikarang, masjid ini sudah berdiri di samping PASIMAL (PAsar SIang MALam) yang ketika itu sedang jaya jaya nya menjadi pusat perdagangan pertama di kawasan perumahan Cikarang Baru (kini menjadi Kota Jababeka).  Waktu itu aku sempat bingung mencari cari bangunan Mall yang dimaksud, karena tadinya kupikir PASIMAL itu adalah MALL yang benama PASI

Pasimal yang dibangun sebagai pasar tradisional dalam kemasan modern menyediakan berbagai kebutuhan warga perumahan dan sekitarnya. Bangunan pasar tediri dari beberapa unit bangunan berarsitektur Indonesia dengan beberapa bangunan panjang yang difungsikan sebagai kios para pedagang. Dilengkapi dengan fasilitas umum termasuk toilet umum dan masjid kecil, Masjid Nurul Islam.




Awalnya masjid ini berdinding terbuka tanpa jendela dan tidak dilengkapi dengan menara. Pengeras suara diletakkan di antara atap limas paling atas dan atap limas kedua. Letaknya yang bersebelahan dengan pasar dan disisi jalan utama perumahan menjadikannya begitu ramai oleh jemaah disetiap sholat fardhu. Disebelah utara masjid ini berdiri Klinik Mekar Mulia Cikarang (MMC).

Bangunan masjid kecil itu kemudian direnovasi dilengkapi dilengkapi dengan jendela jendela besar berikut teras tambahan di sisi timur dan selatan masjid. Menjadikan ukurannya lebih kurang dua kali lipat dari ukuran semula. Ada taman kecil di timur masjid di bawah pohon trembesi yang dirapikan dan dijadikan area tambahan untuk jemaah sholat jum’at. Namun dihari yang lain dimanfaatkan menjadi pangkalan ojeg.

suasana Ramadhan di Masjid Nurul Islam tahun 2010 lalu
Di bulan Ramdhan masjid kecil ini tentu saja tak mampu menampung jemaah sholat tarawih yang berjubel akibatnya jemaah meluber ke jalan raya hingga mamadati taman median jalan di bawah tower tegangan tinggi diantara dua ruas jalan utama masuk dan keluar dari komplek perumahan. Beberapa tahun lalu, ruas jalan masuk ini ditutup untuk menampung jemaah. Tapi belakangan dibiarkan terbuka sebagian sehingga jemaah sholat sholat diantara sliweran kendaraan. 

Aku, putra kecil-ku dan Mutiara-ku punya cerita sendiri dengan masjid kecil ini. Di setiap bulan Mei aku mengingat masjid ini dengan indah, di Klinik di belakang masjid ini Mutiara-ku dan Putra kecilku dilahirkan. Di Bulan Mei 2001 ketika putraku pertama kali menghirup udara dunia di Klinik Mekar Mulia Cikarang (MMC) yang letaknya hanya sejengkal dari masjid ini, suara pertama yang didengarnya adalah suara keras azan Zuhur dari masjid ini. Allahuakbar. Suara keras azan zuhur itu bersahutan dengan suara tangisan pertama nya.

Sesudah dan sebelum renovasi
Kini masjid ini terlihat berdiri disamping sisa sisa bangunan pasar siang malam (PASIMAL) yang sudah nyaris ambruk meski masih dipakai untuk berjualan oleh beberapa pedangan kecil disana. Bangunan pasar lain nya sudah lama rata dengan tanah, sementara sebagian besar areal nya sudah dikelilingi dengan tembok pagar. Sebagian besar pedangan sudah pindah atau dipindahkan ke unit pasar moderen di belakang Ruko Roxy.

putraku & masjid Nurul Islam
Pernah terdengar isue tak sedap, bahwa masjid ini sempat di tawar oleh pihak tertentu yang mengincar lahan masjid ini, tapi pengurus dan jemaah masjid bersikukuh mempertahankan masjid ini. Alhamdulillah semua itu hanya sebatas isue semata. Ramadhan 2011 lalu masjid Nurul Iman mengumumkan akan direnovasi dan diperluas. Dan Alhamdulillah, kini masjid Nurul Iman sudah mentereng setelah proses renovasi selesai dilaksanakan. Suasana di dalam juga sudah lebih nyaman dengan perangkat penyejuk udara.

Bangunan Masjid Nurul Iman kini lebih besar, lebih luas, sudah dilengkapi dengan sebuah menara kecil disisi timur di atas toilet dan tempat wudhu. Meski bangunan utamanya tetap mempertahankan bentuk atap limasnya, namun di dalam masjid benar benar jauh lebih lega dari sebelumnya. Hanya bagian mihrabnya yang masih dipertahankan dalam bentuk aslinya.

saat direnovasi dan saat ini
Sekali lagi Alhamdulillah saat kisah kecil ini kutulis. Kisah tentang kalimah “Allahu Akbar” yang dulu menjadi kalimat pertama yang didengar oleh putraku ketika pertama kali tiba di dunia fana ini, masih berdiri kokoh menghadapi dunia. Selamat Ulang tahun untuk Arya Putraku dan Mutiara putriku. Semoga hati kalian senantiasa tertambat ke masjid.

Cikarang, 30 Mei 2012

Sebelah kini : interior Masjid Nurul Islam setelah direnovasi, sebelah kanan : interior Masjid Nurul Islam sebelum di renovasi

Sore hari di depan Masjid Nurul Islam
Masjid Nurul Islam Saat ini

1 komentar:

  1. Pasimal... Pasimol.... Hmmm... Orang kita paling demen nyingkat2 nama.

    Keep silaturahim Kang!

    BalasHapus

hindari komentar yang berbau SARA