Sabtu, 16 Juni 2012

Masjid Tropikana Cikarang Baru

Masjid Tropikana di Tropikana Residence, Cikarang Baru

Masjid Tropikana merupakan satu dari dua Masjid di Cikarang Baru yang tidak memiliki nama dari bahasa Arab. Masjid yang lain adalah Masjid Mekar Indah. Masjid Tropikana di namai sesuai dengan lokasi tempatnya berdiri di cluster Tropikana Residence Perumahan Cikarang Baru, kota Jababeka, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Masuk ke cluster Tropikana Residence setelah melewati pos satuan pengamanan, beberapa meter dari sana akan bertemu dengan bundaran dan dari arah bundaran ke sebelah kiri sudah terlihat masjid ini diantara pohon pohon palem yang ditanam di median jalan.

Masjid Tropikana
Tropikana Residence, Cikarang Baru, Jababeka,
Desa Sertajaya, Kecamatan Cikarang Timur
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat
Indonesia


Berdiri ditengah lahan fasos/fasum yang disediakan pengembang, masjid ini mengambil posisi di tengah tengah lahan yang memanjang utara – selatan. Lahan di sebelah utara bangunan masjid di gunakan sebagai taman bermain dan taman sedangkan lahan disisi selatannya di cor sebagian untuk lapangan olahraga sisanya sebagai lahan terbuka.

Di sekitar tahun 2005-2006 ketika masih bekerja di kawasan Industri Jababeka, dan beberapa kali singgah ke masjid ini untuk sholat Jum’at, kala itu masjid ini sedang dalam tahap finishing. Menyelesaikan beberapa bagian serambi masjid. Soal pendanaan sepertinya bukan masalah bagi jemaah masjid ini, mengingat lokasinya memang berdiri di kawasan pemukiman elit Cikarang Baru.

Serambi depan (sisi timur) :: bagian kanan atas foto telihat celah diantara dua lapis tembok dalam  bangunan utama masjid, menjadi ventilasi udara yang cukup efektif. hanya saja rancangan serambi seperti ini tidak ramah terhadap hujan berangin, karena akan tempias.
Jemaah Jum’atnya penuh sesak dan itu sudah biasa di semua masjid, namun cukup menyenangkan ketika beberapa kali berkesempatan singgah ke masjid ini untuk sholat subuh, jemaahnyapun cukup ramai. Di hari Ahad ba’da sholat Subuh dilanjutkan dengan Ta’lim di ikuti oleh jemaah sholat subuh.

pintu timur dari sebelah dalam.
ruangan masjid terang benderang
dari cahaya alami yang menerobos
masuk dari jendela
Dari sisi arsitektural, masjid Tropikana cukup berhasil memadukan arsitektural masjid tradisional Indonesia dengan arsitektural modern. Pengaruh budaya timur tengah dan Asia Tengah juga cukup terasa. Namun satu hal yang paling menarik adalah keberhasilan merancang dinding masjid yang memberikan bukaan tersembunyi yang cukup luas untuk sirkulasi udara.

Bukaan tersembunyi yang saya maksud berupa dinding masjid bagian atas yang dibuat tak sejajar dengan sisi dinding dibawahnya menghasilkan celah lebar diantara keduanya. Celah tersebut hanya dapat dilihat bila kita memperhatikan dengan seksama ke bagian atas dinding masjid dari serambi. Celah ini yang berfungsi sebagai ventilasi udara, menghasilkan sirkulasi udara segar gratis ke dalam ruangan.

Tiga sisi masjid (utara, selatan dan timur) dilengkapi dengan teras terbuka. Disisi timurnya dibangun gerbang serambi bergaya bangunan masjid Asia Tengah. Lengkungan lengkungan lancip mewarnai fasad ke tiga sisi serambi dalam sentuhan Timur Tengah. Pilar pilar penujang struktur lengkungan ini tidak berbentuk pilar pilar kokoh melainkan hanya sebuah pilar yang sama tebal dengan sisi lengkungannya.

Gerbang Serambi di sisi timur Masjid Tropikana, gerbang seperti ini merupakan tradisi khas muslim  Asia Tengah, kini banyak di aplikasikan pada masjid masjid baru negara negara pecahan Soviet termasuk Rusia sendiri. Masjid Ar-Rahma di Kota Kiev, Ukraina yang sedang diramaikan Eruo 2012 itupun menggunakan pola seperti ini. hanya saja gerbang pada masjid Tropikana ini dibangun minimalis tanpa ukiran seperti di negara asalnya.
Sisi bagian bawah serambi dibentuk sedemikian rupa menyerupai susunan batu alam. Aslinya bukanlah batu alam sesungguhnya tapi plester semen tebal yang kemudian digurat membentuk susunan batu alam lalu di cat warna hitam. Hampir keseluruhan fasad masjid ini hingga ke dinding bagian dalamnya di cat dengan warna warna lembut.

Tak ada daun pintu atau daun jendela di masjid ini. Pintunya senantiasa terbuka dalam arti sebenarnya karena memang tidak ada daun pintu. Keseluruhan jendelanya menggunakan kaca tempered dipasang langsung ke kusen pintu dari kayu dilengkapi dengan teralis berpola segi delapan.

Mihrab dan Mimbar
Masuk ke Masjid ini, suasana tenang langsung terasa, mengingat letaknya yang memang jauh dari jalan raya dan pusat keramaian. Penataan tata cahaya dan sirkulasi alami nya memberikan suasana nyaman di dalam masjid meski tak ada satupun perangkat penyejuk udara di dalam masjid ini. Ditambah lagi dengan rimbunan pepohonan disekitarnya menambah suasana tenang di dalam nya.

Dari kejauhan yang tampak adalah sebuah bangunan besar berbentuk segi empat beratap tunggal berbentuk atap joglo, bahkan tak ada lafaz Allah atau Muhammad atau lambang bulan sabit di ujung atap tunggalnya. Satu satunya cirri bahwa bangunan ini adalah masjid adalah lengkungan lengkungan di serambinya. Dan tentu saja nyaringnya suara azan dari pengeras suara yang dipasang di atap masjid.

Nuansa minimalis modern sangat terasa di dalam masjid ini. Perpaduan antara rancangan yang rinci dengan hasil kerja para pekerja yang teliti dan telaten menghasilkan bangunan masjid yang apik hingga ke detil detil-nya. Ruang mihrabnya tidak terlalu besar. Di dinding mihrab di hias dengan susunan batu alam sungguhan yang ditata rapi di bagian tembok, di atas batu alam ini di letakkan lafaz Allah dengan lampu backlight. Pada saat cahaya temaram sinar backlight nya membuat lafaz Allah ini seakan mengambang di permukaan batu alam di belakangnya.

dari pintu utara ke arah pintu selatan
Di hari biasa bagian dalam masjid ini dipasang partisi. Bagian depan untuk jemaah pria dan bagian belakang untuk jemaah wanita. Sebagi partisi movable, rangkaian partisi ini dapat dipindah tempat kapan saja diperlukan termasuk saat penyelenggaraan sholat Jum’at dan even lain nya yang membutuhkan keseluruhan ruang masjid tanpa partisi.

Dan satu hal lagi, bila ingin sholat berjemaah di masjid ini sebaiknya datang sebelum azan, atau bersegera ke masjid saat azan dikumandangkan, karena iqomah dikumandangkan sebagai tanda sholat berjemaah segera di didirikan hanya jeda beberapa menit setelah azan. tidak ada sholawatan sebagai pengisi “waktu tunggu” bagi datangnya jemaah seperti pada beberapa masjid masjid kita yang lain. So, selamat menunaikan sholat berjamaah.

dari balik kaca jendela timur lurus ke arah mihrab
Taman di disi Selatan Masjid dengan arena bermain anak anak
Sisi Utara Masjid Tropikana
Sisi timurnya yang teduh
Fasad Masjid sisi selatan
dari arah bundaran di tengah komplek Tropikana Residence

--------------------------------

Baca juga Artikel Masjid Masjid Jababeka dan Cikarang Baru Lain-nya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

hindari komentar yang berbau SARA