Minggu, 26 Agustus 2012

Masjid Jamie' Nurul Hidayah Pasir Tanjung

Masjid Jamie Nurul Hidayah Pasir Tanjung (lihat di panoramio)

Masjid Jamie Nurul Hidayah

Jl. Sindang Kasih No.5 Desa Pasir Tanjung
Jawa Barat - Indonesia
Koordinat Geografi : 6°20'23.51" S 107°12'14.43" E



Here's the Masjid

------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara
------------------------------------------------------------------


Masjid Jamie Al-Muhajirin Desa Cipayung

Masjid Jamie Al-Muhajirin Desa Cipayung, Cikarang Timur.

Masjid Jami’ Al-Muhajirin berdiri di tengah kampung Rancaiga desa Cipayung, kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, propinsi Jawa Barat. Sebuah bangunan masjid yang cukup besar satu komplek dengan sekolah Islam dengan nama yang sama.

Masjid Jami’ Al-Muhajirin Cipayung
Kampung Rancaiga, Desa Cipayung
Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi
Jawa Barat – Indonesia




Catatan Sejarah Masjid Jami Al-Muhajirin Cipayung

Sejarah pendirian Masjid Al-Muhajirin ini dijelaskan dalam ‘Piagam Pendirian Masjid’ dari Kantor Departemen Agama Kabupaten Bekasi bernomor 356/MJ/1988 tanggal 1 Oktober 1988 (19 Shafar 1409H) ditandatangani oleh H.M. Zaenuddin BA (NIP 150 169 650) selaku kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Bekasi.

Disebutkan bahwa Masjid Al-Muhajirin, beralamat di Kampung Rancaiga, Desa Cipayung, Kecamatan Lemah Abang (kini Cikarang Timur) didirikan tahun 1972. Piagam tersebut diberikan berdasarkan atas keterangan yang tersebut dalam surat kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Lemah Abang Nomor K.11/3/97/VIII/88 tanggal 15 Agustus 1988. Piagam tersebut sekaligus sebagai pengukuhan pendirian masjid Al-Muhajirin sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Eksterior Masjid Jami' Al-Muhajirin Cipayung

Arsitektural Masjid Jami Al-Muhajirin Cipayung

Masjid Jami’ Al-Muhajirin Cipayung ini berukuran cukup besar, dibangun dengan bentuk atap limas bersusun tiga khas Indonesia, namun dipuncak atap tertingginya dilengkapi dengan sebuah kubah bawang dari bahan metal dalam ukuran mungil. Keseluruhan atapnya menggunakan bahan genteng.

Di ketiga sisi masjid (utara, selatan dan timurnya) dilengkapi dengan teras. Di sisi timur yang menghadap ke jalan raya dilengkapi juga dengan serambi. Keseluruhan terasnya ini ditopang dengan sederet pilar beton segi empat. Ornament yang digunakan sebagai penghubung antar pilarnya tidak dibentuk dalam bentuk lengkungan sempurna tapi sedikit dimodifikasi.

Interior Masjid Jami' Al-Muhajirin Cipayung
Denah masjidnya berbentuk empat persegi panjang, memanjang dari barat ke timur, bukan berdenah bujur sangkar. Di tengah ruang utama masjid berdiri empat pilar beton menopang struktur atap masjid ini. ruangnya memang cukup luas, wajar bila digunakan empat pilar di dalam masjid ini. mengingat di tahun 1970-an memang belum dikenal teknologi rangka atap dari baja ringan ataupun teknologi bangunan lainnya yang memungkinkan membangun rangka atap yang panjang tanpa tiang penopang.

Meski dibangun dengan atap limas bersusun tiga, kita tidak akan merasakan perbedaan ruang dalam masjid ini dengan masjid tanpa atap limas. Keseluruhan langit langit masjid ini ditutup dengan plafon dan di cat warna putih. sehingga kita tidak akan menemukan ruang dalam masjid dengan sisi langit langitnya yang terbuka lebar dan memberikan kesan luas sebagaimana fungsi dari bentuk atap limas itu sendiri.

Detil Masjid Jami' Al-Muhajirin Cipayung
Pasokan cahaya dan udara alami di dapat dari bukaan jendela kaca di sekeliling tembok masjid ini. beberapa bagian dindingnya bahkan memang dengan sengaja dibuat dari kisi kisi kayu bagi ventilasi udara. Ada lima pintu akses ke masjid ini. pintu utama nya berada disisi timur di serambi nya. Sedangkan di sisi kiri dan kananya masing masing dilengkapi dengan dua pintu akses.

Ruang mihrabnya dihias dengan dua pilar beton imitasi bergaya eropa. Sedangkan mimbarnya dibuat dari kayu berbentuk podium dalam ukuran yang tidak terlalu besar diletakkan di dalam ruang mihrab. Di dinding sisi kiblat masjid ini diberi hiasan ukiran kaligrafi Al-Qur’an dari semen yang dibuat menonjol. Ukiran ini menjadi satu satunya ornamen penghias bagian dalam masjid ini. bagian lain dari dinding sisi kiblat ini ditutup dengan lapisan keramik dinding.

Senja di Masjid Jami' Al-Muhajirin Cipayung
DKM Masjid yang kini diketuai oleh Drs. H. Marzuqi. S dan bendarahara nya dipegang oleh Osen Herdianto ini, secara berkala melaporkan kas masjid yang mereka kelola dengan terbuka di tulis di papan pengumuman berukuran besar di serambi depan masjid. Saldo pada pekan kedua bulan November ini sebesar Rp. 8.582.500 (delapan juta lima ratus delapan puluh dua ribu lima ratus rupiah).

pemasukan rata rata setiap pekan antara dua ratus ribu hingga lima ratus ribu rupiah tanpa ada laporan pengeluaran sama sekali sejak bulan Juli 2012 yang lalu. itu artinya semua aktivitas yang dilaksanakan di Masjid ini sejak bulan Juli tanpa biaya apapaun termasuk penyelenggaraan sholat Jum'at dan dua sholat hari raya (idul Fitri dan Idul Adha) yang lalu.

Sudut Masjid Jami' Al-Muhajirin Cipayung
Bisa dimengerti karena memang petugas sholat Jum'at di masjid masjid di kampung kampung dan desa desa kita adalah para pengurus sendiri, baik yang bertindak sebagai bilal, khatib hingga imamnya, hingga sama sekali tidak memerlukan anggaran honor bagi para petugasnya. Bisa jadi juga honor para petugas yang di undang dari luar ditanggung oleh para tokoh masyarakat setempat tanpa mau membebani kas masjid.  

Yayasan Pendidikan Islam Al-Muhajirin

satu komplek dengan masjid ini berdiri sekolah milik yayasan Al-Muhajirin yang mengelola pendidikan Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Diniyah, Taman Pendidikan Al-Qur'an, Taman Kanak Kanak Islam Terpadu dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat(PKBM) yang terdiri dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Keaksaraan Fungsional, Kesetaraan Paket A (SD), Kesetaraan Paket B (SLTP) dan Kesetaraan Paket C (SLTA).***

(updated 1 : 17 Nov 2012)

--------------------------------

Baca juga Artikel Masjid Masjid Cikarang Timur Lain-nya



Jumat, 24 Agustus 2012

Masjid Jami' Nurul Huda - Kaum Utara, Cikarang Utara (Bagian II)

Masjid Jami' Nurul Huda Kaum Utara dari arah Rel Kereta Api, lokasi masjid ini memang tak terlalu jauh dari stasiun Kereta Api Cikarang.

Dipenghujung tahun 2010 Masjid Jami’ Nurul Huda ini baru selesai dibangun struktur bagian depan masjid dengan dua menara kembar di sisi depan dan kubah utama, sedangkan bangunan sisi belakang dan interiornya sama sekali belum tersentuh.

Beberapa hari lalu saya sempat singgah lagi ke masjid ini untuk sholat Asyar dan sudah dapat menikmati keindahan dan kemegahan interior masjid kebanggaan muslim Kaum Utara – Cikarang Utara ini.

Baca posting sebelumnya disini

Masjid dengan lima menara
Kini Masjid Nurul Huda sudah dilengkapi dengan empat menar tinggi melengkapi menara pertamanya yang masih dipertahankan di halaman depan masjid ini. empat menara barunya ini dirancang dalam bentuk serupa. Ada kemiripan rancangan antara masjid ini dengan Masjid Agung Al-Barkah Kota Bekasi.

Meskipun belum selesai seluruhnya kemegahan masjid ini sudah mulai terlihat. Fasad depannya belum di finishing namun interiornya sudah mengkilat dan sudah selesai seluruhnya. Di hari raya Idul Fitri 1433H yang lalu, muslim Kaum Utara sudah dapat menikmati kenyamanan beribadah di dalam masjid yang interiornya masih gress ini.





Mari kita masuk ke dalam

Area Serambi
Sebelum measuk ke dalam masjid kita akan melewati bangunan serambi di depan masjid, memang belum selesai seratus persen karena lantainya belum di finishing namun bila kita mendongak ke atas akan terlihat susunan kaligrafi dalam warna emas cukup indah menghias area ini.

Pintu Utama
Pintu utama masjid dibuat dari panel kayu dengan ukiran kerrawang alias ukiran tembus dengan pola geometris, area kosong itu sepertinya nantinya akan di isi dengan panel panel ukir. Kita dapat mengintip ke dalam masjid diantara celah celah ukirannya. Sementara ruang kosong diantara  pintu dan kusennya itu sepertinya nanti akan di isi dengan panel kayu ukiran.

Interior Masjid Nurul Huda Kaum Utara
Masuk ke dalam masjid kita akan disambut rangkaian enam pilar beton bergaya gothic ukuran besar berdiri kokoh di tengah ruangan menyangga struktur atap beton masjid ini. lantainya dilapis dengan keramik ruangan warna cerah ukuran besar. Atap masjid dilengkapi dengan dua kubah. Kubah utama berukuran paling besar, dan kubah kedua di atas ruang sholat utama di sekitar area mihrab.

dan berikut ini fitur yang selalu ada di tiap masjid, Mihrab.

Mihrab Masjid Nurul Huda Kaum Utara
Setara dengan ukuran masjidnya, mihrab di masjid ini pun cukup besar, kira kira memakan sepertiga bagian dari sisi kiblat. Lokasinya sedikit menjorok ke arah barat memberi ruang di sisi kiri dan kanannya sebagai ruang utility dan ruang marbot. Mimbarnya berupa podium yang juga dari kayu berukir namun tidak terlalu besar.

Kubah Masjid Nurul Huda

Seperti disebutkan di awal tadi, Masjid Nurul Huda Kaum Utara ini memiliki sepasang kubah. Satu kubah besar dan satu kubah dengan ukuran lebih kecil. Kubah besar atau kubah utamanya di dominasi dengan lukisan Asmaul Husna warna hijau. Sedangkan kubah yang lebih kecil di bagian depan, di lukis dengan kaligrafi Al-Qur’an dalam warna biru.

Refleksi :: Dinding sisi kiblat masjid ini dilapis dengan keramik tembok warna hitam gelap, menghasilkan bayangan indah pilar pilar beton interior masjid ini di dinding kiblat. 

dan tentu saja adalah . . . 

Rekening donasi
Masjid Nurul Huda ini masih membutuhkan banyak dana untuk penyelesaian seluruh proses pembangunannya. So jangan tunda tunda untuk menyumbang. Rekeningnya seperti yang tertulis di papan pengumuman itu, atau mau langsung ke lokasi sekedar singgah untuk sholat juga oke.

wassalam

------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara
------------------------------------------------------------------

Baca juga Artikel Masjid di Karangasih Lain nya


Jum’atan di Masjid-nya Laskar Hisbullah Fisabilillah di Cibarusah

Masjid Al-Mujahidin Cibarusah ::: Dimasa revolusi kemerdekaan masjid ini dijadikan sebagai markas pelatihan perang pasukan Laskar Hisbullah Fisabilillah, itu sebabnya kini masjid Al-Mujahidin ini dijadikan sebagai “Monumen Sejarah Pusat pelatihan perang Laskar Hizbullah Fi-Sabilillah”.

Jum’at 24 Agustus 2012 Cikarang masih sepi, mungkin lebih dari separoh penghuni kota ini masih di kampung halaman menikmati sisa sisa libur lebaran 1433H. jalanan lengang seperti dua hari ini memang hanya bisa dinikmati sekali dalam setahun. Tapi beberapa perusahaan sudah mulai beraktivitas meski separoh dari karyawan masih menikmati masa masa cuti lebaran. 

Ketika pukul 12.15 keluar dari kantor untuk sholat Jum’at, terlintas ide untuk Jum’atan di Masjid Al-Mujahidin di Cibarusah, maklum sudah lama tidak singgah ke masjid yang di masa perjuangan dulu merupakan pusat latihan perang para pejuang Laskar Hizbullah Fi-Sabilillah. Jarak tempuh kesana sepertinya bisa capai dalam suasana jalanan sepi sekarang ini. dan Bismillah, tarik jabrik . . . mari menuju kesana. 

Tiba di Masjid Al-Mujahidin bertepatan dengan azan pertama berkumandang. Tradisi Sholat Jum’at di Masjid Al-Mujahidin ini dengan dua kali azan sebelum khutbah dilaksanakan. Sudah dapat ditebak tentunya sholat subuh disini pastinya dengan doa qunut di rekaat ke dua-nya. Seluruh ruang di masjid ini benar benar dipadati jemaah sholat Jum’at, wajar bila kemudian DKM berkeinginan untuk memperluas masjid ini dual antai ke atas. 

Masjid Al-Mujahidin 
Kampung Babakan CIbarusah, Desa Cibarusah Kota 
Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi 
Jawa Barat – Indonesia



Alhamdulillah, khatibnya tidak berpanjang panjang, hanya sekitar 15-20 menitan, jadi saya pun tak perlu khawatir terlambat kembali ke kantor. Dan benar saja selesai sholat Jum’at di Masjid ini , pukul 13 kurang 10 menit saya sudah tiba kembali ke kantor, sesuatu yang rasanya mustahil untuk dapat di ulangi lagi di hari biasa saat lalu lintas Cikarang benar benar tenggelam dalam kemacetan yang sudah akut. 

Sudah banyak perubahan di masjid ini sejak terahir berkunjung ke sini beberapa waktu lalu. bangunan di samping masjid sudah rapi dan dipakai sebagai area sholat tambahan. Area termpat wudhunya juga sudah tertata dengan rapi dan bersih. Interior masjid pun tampak lebih cerah, sepertinya baru di cat ulang. 

Pemakaman umum di samping masjid yang berisikan makam makam tua, makam para syuhada kemerdekaan hingga makam muslim setempat sudah begitu rapi, bersih dan tertata. Bahkan semua makam itu saat ini sudah diberi nomor kode masing masing untuk memudahkan pendataannya. Daftar nama mereka yang dimakamkan disana juga terpampang di atas pagar mengarah ke halaman masjid.

Mihrab masjid ini dibangun begitu kokoh. Lambang kesatuan Laskar Hizbullah Fisabilillah terukir dalam warna emas di tengah tengah fasad depan mimbar masjid ini. sementara dua kaligrafi Allah dan Muhammad dalam ukuran sangat  besar mengapit mimbar ini di sisi kanan dan kiri.

Masjid ini memang menyimpang sejarah panjang, sama panjangnya dengan sejarah terbentuknya Cibarusah sendiri yang bermula dari kekalahan pangeran Jayakarta Wikrama dalam perang melawan Belanda di Jayakarta (kini Jakarta) tahun 1619. Klik disini untuk membaca Sejarah lengkap masjid ini di blog bujangmasjid

Pertama kali dibangun oleh putra dari Pangeran Jayakarta Wikrama yang bernama Pangeran Senapati bersamaan dengan pembukaan hutan Jati menjadi perkampungan yang kini kita kenal sebagai Cibarusah. Meski tidak diketahui secara persis tahun berapa peristiwa itu terjadi namun dapat dipastikan bahwa masjid ini sudah berdiri jauh sebelum tahun 1935. 

Hal tersebut dapat dipastikan dari plakat di salah satu tiang masjid ini yang menyebutkan bahwa masjid Al-Mujahidin di renovasi tahun 1935-1937, artinya sebelum tahun 1935 masjid tersebut sudah eksis. Ketika wafat Pangeran Senapati dimakamkan di Cibarusah sedangkan makam Pangeran Jayakarta berada di komplek Masjid Jami’ As-Salafiah Jatinegara Kaum, Jakarta Timur. 

Monumen Perjuangan 

Dimasa revolusi kemerdekaan masjid ini dijadikan sebagai markas pelatihan perang pasukan Laskar Hisbullah Fi-Sabilillah, itu sebabnya kini masjid Al-Mujahidin dijadikan sebagai “Monumen Sejarah Pusat pelatihan perang Laskar Hizbullah Fi-Sabilillah”. Lambang kebesaran Laskar Hizbulloh Fisabilillah di abadikan di fasad depan masjid seperti di foto di atas dan pada bagian depan Mimbar di dalam masjid. 

Butuh bantuan semua pihak untuk mewujudkan rencana besar renovasi Masjid ini.
Di dinding depan masjid terpampang spanduk ukuran besar yang menjelaskan rencana renovasi besar besaran terhadap Masjid Al-Mujahidin ini. sebuah rencana yang digagas dalam upaya menjadikan masjid ini tidak sekedar sebagai tempat ibadah tapi juga sebagai monumen perjuangan ulama/ummat Islam untuk kemerdekaan Republik Indonesia.

Sebuah proyek yang tentunya membutuhkan banyak dana untuk mewujudkannya. Panitia pembangunan masjid ini sangat membutuhkan bantuan dari semua pihak guna mewujudkan rencana besar tersebut, termasuk dari anda yang kini membaca artikel ini. Ingin menyumbang ? bisa diantar langsung ke kotak amal di masjid ini, dapat juga dikonsultasikan langsung dengan panitianya di nomor +6221- 89950356 atau komunikasi via email di alamat monumenlaskarhizbulloh.sabilillah@gmail.com.

-----------------------------------------------------

Baca juga Artikel Masjid Masjid Cibarusah Lain-nya


Minggu, 19 Agustus 2012

Masjid Riyadussholihin – Graha Asri, Cikarang Baru

Masjid Riyadussholihin Graha Asri, Cikarang Baru (Kota Jababeka) kabupaten Bekasi. Bangunan aslinya dibangun oleh Islamic Relief.org Saudi Arabia. DKM berencana memperluas masjid ini. Proses awal telah dilaksanakan dengan pemasangan tiang beton di sisi belakang masjid.

Masjid Riyadussholihin berada di dalam komplek perumahan Sektor Graha Asri, Cikarang Baru (Kota Jababeka) kabupaten Bekasi. Bangunan masjid ini dibangun sejak tahun 2005 lalu dengan dana dari Islamicrelief.org Saudi Arabia.

Lokasi dan Alamat Masjid Riyadussholihin

Masjid Riyadussholihin
Blok R3 Graha Asri, Cikarang Baru (Kota Jababeka)
Desa Jatireja, Kecamatan Cikarang Timur
Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat
Indonesia.


Proses pembangunan masjid ini terbilang cukup cepat sejak dari gagasan awal hingga berdirinya bangunan Masjid. Berawal dari keinginan warga Graha Asri yang tinggal di blok Q, R dan S di tahun 2005, kemudian urun rembuk dilakukan beberapa kali antara perwakilan warga dan tokoh masayarakat setempat dipimpin oleh Ust. Mursalin dan Bp. Agus Martono selaku ketua RW 01 ketika itu menelurkan gagasan untuk segera membangun masjid.

Proses awal dimulai dengan pembentukan panitia pembangunan masjid, lalu mendata warga muslim di masing masing RT, pengumpulan fotokopi KTP dan tanda tangan jemaah dilanjutkan dengan pengajuan izin penggunaan lahan Fasos/Fasum ke pengembang dan dilanjutkan dengan penggalangan dana swadaya jemaah.

Masjid Riyadussholihin Graha Asri :: Foto atas adalah suasana Idul Fitri 1433H, foto bawah adalah suasana Sholat Tarawih di malam Ramadhan 
Seperti kata pepatah melayu “Pucuk dicinta ulam pun”, seorang pengawas lapangan pembangunan Masjid dari Islamic Relief menginformasikan bahwa sudah tersedia dana bagi pembangunan masjid di lokasi yang lain namun kemudian dibatalkan karena masalah teknis, dan dana tersebut dapat dialihkan ke proyek pembangunan masjid yang sedang direncanakan di Blok R3 Graha Asri.

Serangkaian proposal termasuk rancangan masjid harus segera disiapkan. Adalah Ust. Ahmad Dumeri Ibnu Kurdi (imam masjid Al-Muhajirin Jalan Kancil – Cikarang Baru) yang berkenan meminjamkan dokumen pembangunan masjid tersebut untuk dijiplak dan ditiru demi kelancaran rencana pembangunan masjid Riyadussholihin ini.

Masjid Riyadussholihin bakda sholat Idul Fitri dan Tarawih di Malam Ramadhan
Tak berselang lama, Islamic Relief memberikan approval pendanaan dengan pola penyiapan seluruh material bangunan tanpa mengucurkan dana tunai. Proses pembangunan pun dimulai, tukang beneran dibantu gotong royong warga setempat membuat proses pembangunan terlaksana lebih cepat.

Terkait tentang pemilihan nama masjid ini, yang dipilih oleh Ust. Mursalin sesuai keinginan warga yang mengharapkan nama masjid nya tidak dengan nama berwalan AL yang sudah sangat umum. Tercetuslah kemudian nama Riyadhussholihin sebagai nama masjid ini.

Begini ramainya tarawih di masjid ini, satu ruas jalan terpaksa ditutup untuk menampung jema'ah.
Hal menarik lainnya adalah selama proses pembangunan masjid ini yang dilaksanakan secara bergotong royong, turut ambil bagian seorang warga non muslim yang rumahnya berhadap hadapan langsung dengan masjid.

Lima tahun berlalu kini DKM Masjid Riyadussholihin berencana untuk melakukan ekpansi besar besaran terhadap masjid ini. ukurannya saat ini memang tidak sanggup untuk menampung jemaah sejak pertama masjid ini selesai dibangun terutama di sholat Jum’at dan dua hari raya. Apalagi selama bulan suci Ramadhan, mau tidak mau sebagian besar jemaah sholat di luar masjid hingga harus menutup satu ruas jalan di depan masjid.

Di dalam masjid ::: Jemaah yang menyesaki masjid di hari Idul Fitri 1433H, Ust. Taufikurrahman sedang menyampaikan khutbahnya, dan mari bersalam salaman.
Satu bagian di sisi timur masjid sudah terpancang tiang beton dari rencana perluasan masjid, namun karena keterbatasan dana proses pembangunan belum dapat dilanjutkan. Sebagai gantinya di lokasi tersebut dipasang tenda permanen oleh pengurus DKM sebagai area tambahan bagi jemaah.

Sesuai dengan paparan dari Ust. Mursalin (Ketua DKM) saat ini baru tersedia dana jemaah sekitar Rp. 130 jutaan dari rencana anggaran sebesar Rp. 700 juta lebih dari keseluruhan dana yang diperlukan untuk proses ekspansi bangunan masjid ini, masih membutuhkan dana yang cukup besar untuk menutup seluruh kebutuhan tersebut. Namun demikian DKM telah berencana untuk memulai lagi proses pembangunan di ahir tahun ini. Insya Allah.*** 

--------------------------------

Baca juga Artikel Masjid Masjid Jababeka dan Cikarang Baru Lain-nya


Sabtu, 18 Agustus 2012

Masjid Jami’e Al-Furqon Bumi Citra Lestari Cikarang

Masjid Jami'e Al-Furqon Bumi Citra Lestari (BCL)

Masjid Jami’e Al-Furqon berada di dalam komplek perumahan Bumi Citra Lestari di dalam lingkup desa Waluya, kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Menarik nya masjid ini berada bersebelahan dengan Kantor Kepala Desa Waluya dan SMAN 3 Cikarang Utara.

Masjid Jami’e AL-Furqon Bumi Citra Lestari Cikarang
Perumahan Bumi Citra Lestari
Desa Waluya, Kecamatan Cikarang Utara
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat - Indonesia
Koordinat Geografi :  6°16'1.61" S 107°11'10.82" E




Lokasi masjid yang ditandai dalam foto diatas semata mata lokasi perkiraan, karena memang masjid berikut komplek perumahan tempatnya berdiri masih belum eksis di Google maps. Keseluruhan area ini masih berupa lahan pesawahan yang menghijau.

Dari rekaman foto aktivitas masjid didapati bahwa pembangunan masjid ini dimulai sejak tahun 2011 yang lalu. Berdiri megah di sisi ruas jalan utama komplek perumahan Bumi Citra Lestari, Komplek perumahan yang bila disingkat mengingatkan pada nama salah satu artis terkenal ibukota.

foto kiri, Masjid Jami'e Al-Furqon ini bersebelahan dengan komplek Kantor Kepala Desa Waluya, Kecamatan Cikarang Utara. Foto Kanan : atas adalah tempat wudhu jemaah pria, kanan tengah adalah tempat wudhu wanita dengan latar belakang gedung sekolah SMAN 3 Cikarang Utara, foto kanan bawah salah satu sudut masjid dengan rancangan kisi kisi ventilasi udara.

Ditilik dari segi rancang bangun, rancangan masjid ini memiliki kemiripan dengan Masjid Jami' Nurul Hasanah Bumi Cikarang Hijau, yang juga berada di kecamatan Cikarang utara. Ukurannya pun sepertinya tak jauh berbeda. Sebuah masjid dengan atap limas dengan dinding berongga di keempat sudut nya sebagai ventilasi udara.

Tempat wudhu untuk jemaah pria dan wanita sudah dipisahkan di masjid ini. Tempat Wudhu untuk jemaah pria berada di sebelah kanan masjid, sedangkan untuk jemaah wanita disediakan di sebelah kiri bangunan masjid.


Exterior Masjid di hari biasa
Segera setelah masjid ini berdiri berturut turut berdiri gedung kantor kepala desa Waluya yang tepat bersebelahan dengan masjid ini, berdiri kemudian adalah komplek gedung Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Cikarang Utara, menjadikan masjid ini sebagai sentral point di komplek perumahan satu ini mengingat disekitar lokasinya juga berdiri sarana pendukung lainnya.

Di bulan suci Ramadhan, masjid ini cukup meriah. DKM bahkan sudah menyiapkan tenda di depan masjid untuk menampung lonjakan jemaah sholat Tarawih selama bulan suci Ramadhan. DKM juga sudah menyiapkan serangkaian acara selama bulan suci Ramadhan.

foto kiri adalah interior masjid, foto kanan : suasana masjid di bulan Ramadhan
Kajian rutin selain bulan suci Ramadhan ada kajian rutin setiap pecan, di pekan pertama diisi dengan Tafsir Qur'an, Pekan kedua diisi dengan Kajian Hadist Arbain Nawawi, pekan ketiga kajian Fiqih (bulughul Marom), dan pekan ke empat diisi dengan kajian Akhlak (siroh Nabawi). semua kajian tersebut di isi oleh Ustadzh. HG. Taufik Kurahman. Lc. diselenggarakan ba'da sholat Magrib diawali dengan pembacaan ratibul athos.

Dua suasana ::: foto atas di hari biasa, foto bawah di bulan suci Ramadhan
Here's the mosque address
--------------------------------

Baca juga Artikel Masjid Masjid Cikarang Utara Lain nya

Masjid Besar AlmukarromahMasjid Jamie Al Hidayah WalahirMasjid Jami’ Nurul Hidayah CibeberMasjid Jami' Nurul Ikhlash Pilar BaratMasjid Jamie Al-Falah Pasir GombongMasjid Al-Alif Mall Sentra Grosir CikarangMasjid An Nur Komplek Ponpes Albarkah II Lemah AbangMasjid Jami' Nurul Islam Pilar Masjid Jami’ Al-Mujahidin Kebon KopiMasjid Jami' Nurul Huda Kaum UtaraMasjid Jamie Al-Ma'mur KalijayaMasjid Besar Syiarul Islam SimpanganMasjid Jami' Al-Mujahidin, Rawa LintahMasjid Jami’ Attaufiq Walhidayah, Pilar BaratMasjid Jami' Al-Muttaqien - Buni AsihMasjid Al-Muhajirin Karang BaruMasjid Jami’ Baytul Wiqoyan, Pilar TimurMasjid Jami’ Arriyadhoh, Pasir Gombong Masjid Thariq Bin Ziyad Boarding School CikarangMasjid Jami’ Al-Huda, Cikarang JatiMasjid Al-Jihad Pasar CikarangMasjid Ar-Rahmah Gramapuri PersadaMasjid Jami Nurul Hasanah Puri Cikarang Hijau Masjid Jami’e AL-Furqon Bumi CitraLestari Cikarang